Fajar mulai merangkak pergi
Bombardir rudal mengiringi
Dari malam menuju pagi
Tuhan ...
Izinkan dzuhur menggemakan nama Agung-Mu
Meskipun dluha tidak Kau jamin dengan ketenangan
Biarkan dzuhur datang sebagaimana mestinya
Ashar ...
Di kala malaikat-malaikat-Mu kembali menuju Arasy
Jangan biarkan malaikat -malaikat kecil negeri Nabi ikut kembali
Jangan biarkan senja datang begitu cepat Tuhan
Tuk malaikat kecil negeri Nabi
Tuhan ...
Izinkan umat Akhirul Anbiya melaksanakan tugas
Tanpa takut dihujani oleh gas-gas yang beringas
Izinkanlah Tuhan
Merpati-merpati itu hilir mudik melukis langit-Mu
Nyanyian rindu dari anak-anak kecil negeri Nabi
Melengkapi musik yang dibawakan merpati itu
Tuhan ...
Izinkan negeri para Nabi istirahat sejenak dari rutinitasnya
Izinkan maghrib datang dengan senyuman, Tuhan
Izinkan isya menjadi waktu berkumpul malaikat-malaikat kecil dengan wakil-Mu Tuhan
Begitu lama dan begitu pedih, Tuhan
Melihat raut wajah tak berdosa itu
Tubuh-tubuh mungil itu
Senyum manja itu
Pancaran sorot mata itu
Aku tak kuasa Tuhan
Tak kuasa melihat gelombang nuklir
Bom
Gas
Puing-puing bangunan yang rubuh sepertinya ilalang
Tuhan, ...
Aku selalu percaya
Aku masih percaya
Aku masih mengimani
Bahwa engkau Maha Kuasa
Engkaulah pengatur alam semesta
Izinkan sesekali mereka istirahat Tuhan,
Karena batin ini tak henti menangis
Tangan ini tak berhenti menengadah
Hati ini tak hentinya berontak atas kelakuan suatu kaum
Kaum yang mengatakan dirinya paling terbaik
Tetapi tidak bagiku
Mereka hanya seperti orang-orang yang haus akan bau anyir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar