17 Agustus
Salam kemerdekaan, sejatinya merdeka mempunyai arti sendiri sendiri bagi setiap orang, tak terkecuali warga negara Indonesia.
Setiap penduduk yang berkewarganegaraan Indonesia mempunyai kewajiban untuk menjaga hadiah terbesar para syuhada (pejuang-red). Ya, itu adalah kemerdekaan dari belenggu penjajah, dimana hadiah tersebut merupakan kebebasan sebagai manusia yang merdeka. Bebas dalan arti untuk menjalankan kebutuhan dan keyakinan manusia selagi tidak bertentangan dengan norma agama dan norma sosial yang berlaku.
Apakah kita sudah merdeka? Pertanyaan itu selalu saja dimunculkan setiap peringatan hari kemerdekaan, capaian apa yang sudah dilakukan, pertanyaan itu mengiringi pertanyaan pertama. Semua itu hanya dapat dijawab okeh diri kita sendiri, apakah kita sebagai manusia dan sebagai warga negara sudah merasa merdeka, ataukah kita dijajah dan diperbudak oleh sesuatu yang lain. Bukan dalam bentuk penjajah.
Tentunya setiap agama mempunyai standar kebebasan yang berbeda beda, standar kemerdekaan sebagai manusia , standar ketaatan sebagai hamba. Kita menghamba kepada apa sekarang? Coba tanyakan pada diri sendiri, apabila kita masih menghamba kepada sesuatu selain tuhan, kita belumlah merdeka secara batiniyah, memang secara lahiriah tidak ada paksaan, bahkan pindah agama pun di Indonesia dijamin keamanannya oleh negara.
Masih kurang bersyukur kah kita atas hadiah kemerdekaan yang diberikan para pemanggul bambu runcing, para ibu-ibu yang gagah berani ikut berjuang demi berkibarnya merah putih?
Ya, merah lalu putih bukan sebaliknya, dimana kesucian didapatkan dengan tumpah darah yang merah. Ketenagan diperoleh melalui tetesan merah para pejuang. Setelah merah dan putih yang sudah berkibar masihkah kalu butuh warna lain sebagai warna perjuangan? Tidakkah cukup berat mengibarkan dua warna pada satu bendera negara kita, Indonesia.
Cukuplah putih menjadi akhir dari merah, penopang tanda perjuangan. Jangan kalian kotori putih dengan hal-hal syarat akan pemberontakan, syarat akan ide ide pembentukan negara lain.
Salam kemerdekaan 17 Agustus 1945
Salam kemerdekaan, sejatinya merdeka mempunyai arti sendiri sendiri bagi setiap orang, tak terkecuali warga negara Indonesia.
Setiap penduduk yang berkewarganegaraan Indonesia mempunyai kewajiban untuk menjaga hadiah terbesar para syuhada (pejuang-red). Ya, itu adalah kemerdekaan dari belenggu penjajah, dimana hadiah tersebut merupakan kebebasan sebagai manusia yang merdeka. Bebas dalan arti untuk menjalankan kebutuhan dan keyakinan manusia selagi tidak bertentangan dengan norma agama dan norma sosial yang berlaku.
Apakah kita sudah merdeka? Pertanyaan itu selalu saja dimunculkan setiap peringatan hari kemerdekaan, capaian apa yang sudah dilakukan, pertanyaan itu mengiringi pertanyaan pertama. Semua itu hanya dapat dijawab okeh diri kita sendiri, apakah kita sebagai manusia dan sebagai warga negara sudah merasa merdeka, ataukah kita dijajah dan diperbudak oleh sesuatu yang lain. Bukan dalam bentuk penjajah.
Tentunya setiap agama mempunyai standar kebebasan yang berbeda beda, standar kemerdekaan sebagai manusia , standar ketaatan sebagai hamba. Kita menghamba kepada apa sekarang? Coba tanyakan pada diri sendiri, apabila kita masih menghamba kepada sesuatu selain tuhan, kita belumlah merdeka secara batiniyah, memang secara lahiriah tidak ada paksaan, bahkan pindah agama pun di Indonesia dijamin keamanannya oleh negara.
Masih kurang bersyukur kah kita atas hadiah kemerdekaan yang diberikan para pemanggul bambu runcing, para ibu-ibu yang gagah berani ikut berjuang demi berkibarnya merah putih?
Ya, merah lalu putih bukan sebaliknya, dimana kesucian didapatkan dengan tumpah darah yang merah. Ketenagan diperoleh melalui tetesan merah para pejuang. Setelah merah dan putih yang sudah berkibar masihkah kalu butuh warna lain sebagai warna perjuangan? Tidakkah cukup berat mengibarkan dua warna pada satu bendera negara kita, Indonesia.
Cukuplah putih menjadi akhir dari merah, penopang tanda perjuangan. Jangan kalian kotori putih dengan hal-hal syarat akan pemberontakan, syarat akan ide ide pembentukan negara lain.
Salam kemerdekaan 17 Agustus 1945
Tidak ada komentar:
Posting Komentar