Kamis, 19 Juni 2014

Bunga Semi Ditengah Badai


Meski angin ribut selalu berlalu lalang
Bunga mekar diantara debu dan ilalang
Katup yang masih suci
Diserbu angin tanpa henti
Bersemi diantara rerimbunan rumput
Tidak satupun datang menjemput
Engkau datang
Namun seketika menghilang
Senyum manis yang telah merekah
Kini menjadi wajah nyala merah
Bunga yang tinggal menunggu waktu
Hancur oleh badai dan debumu
Sepenggal kalimat terselip rendah
Menambah kacau badai gemuruh


                             19 Juni 2014 M

                             21 Sya’ban 1435 H 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar