Pondok Pesantren Raudlatul Muta'allimin. biasa dikenal dengan sebutan pondok Jagalan. Pondok ini terletak sekitar 100meter dari pasar balangan (pasar kali Gelis). Salah satu pondok pesantren tertua yang berada di kota Kretek. dalam buku kumpulan pondok pesantren di Kudus tidak disebutkan tahun berdirinaya. karena dalam sejarahnya sendiri pondok jagalan ini sudah ada pada zaman Jepang.
Pendiri pertama ponpes ini bernama KH. Irsyad (mbah Irsyad) beliau sendiri bukan asli orang Kudus melainkan berasal dari desa Balung Kendal kecamatan Dempet Kabupaten Demak. Mbah Irsyad sendiri dibawa ke kota Kudus oleh mbah umo Masijan (Mertua). ketika mbah Sumo menunaikan ibadah Haji beliau bertemu dengan mbah Irsyad yang pada waktu itu dalam keadaan sakit. Untuk mengobatinya mbah Sumo membawanya pulang kembali ke Indonesia. dibawalah mbah Irsyad ke kota Kudus. setelah sembuh Mbah Suma menikahkan mbah Irsyad dengan putri beliau. Mbah Sumo sadar bahwa di desa Jagalan belum ada sosok kyai yang mampu memimpin masyarakat di daerah tersebut. maka mbah Irsyadlah yang menjadi tumpuan dalam hal agama. Setelah menikah mbah Irsyad mendirikan pondok pesantren. lokasi pondok sendiri pertama berada di Jagalan. Tapi, sekarang telah berpindah ke dukuh Kaujon. meskipun begitu masyarakat lebih mengenal pondok pesantren ini dengan sebutan pondok jagalan.
setelah mbah Irsyad wafat perjuangan beliau diteruskan oleh para putra beliau yaitu : K. Rif'an, K. Solihul Hadai, K. Mas'ud yang terakhir K. Ma'ruf Irsyad, dari keempat pengasuh ini yang paling lama memegang amanah menjadi pengasuh selama + 30 tahun. Pada masa romo Yai Ma'ruf perkembangan pondok maju begitu pesat yang dahulunya hanya satu lokal sekrang menjadi empat lokasi. yang lebih dikenal dengan Pondok Kulon. Pondok Wetan dan Lor (Tengah Skrg). santrinya yang dulu hanya beberapa orang saja kini sekitar 300 santri yang berdomisili di Pondok Pesantren Jagalan. rata-rata para santri yang ada disini seumran dengan jenjang pendidikan MTs dan MA. Para santri disamping menuntut ilmu di Pondok Pesantren diwajibkan pula sekolah formal. Sekolah yang diperbolehkan diantaranya TBS, Qudsiyah dan Diniyah Kradenan dahulunya, tapi sekrang MAN, Al-Ma'ruf juga diperbolehkan. hal ini sesuai dengan pesan Terakhir romo Yai Ma'ru Irsyad sebelum beliau wafat.
sekarang pondok pesantren ini diasuh oleh putra-putra mantu romo Yai Ma'ruf Irsyad dan beberapa kerabat famili. yang menetap di pondok pesantren adalah putra mantu terakhir beliau yang bernama Ust. Ali Fikri. beberapa kitab yang diajarkan disn antara lain : tafsir Jalalain, Riyadush Sholikhin, Minhajut Tholibin, Safinatun Najah, Fatkhul Mu'in, Risalatul Mu'awanah, dll.
kegiatan pengajian ini berada di Masjid Kaujon, Masjid Kalugawen dan aula ponpes. metode yang digunakan berupa bandongan. belajarnya pun dibagi menjadi perkelas masing-masing yang telah dikoordinir pengurus pondok peantren. Ba'da maghrib adalah waktu yang menjadi jadwal pengajian tetap selama sat minggu penuh.
untuk lokasi kamar sendiri ada kurang lebih 20 kamar yang berbeda ukurannya sebagai tempat para santri tinggal. termasuk kamar khusus untuk kelas tiga aliyah dan pengurus.
untuk masalah makan disediakan 1x makan untuk siang hari atau sore hari diambil salah satu. Manajemen Pawon yang digalangkan oleh pengasuh pondok pesanrren dikoordinir oleh santri senior yang masih berdomisili di pondok. santri ini disamping p=menjadi juru masak ada yang nyambi kuliah dan menghafal Al-Qur'an yang dapat disetorkan kepada Ust. Ali Fikri Al Khafidh.
Para santri diwajibkan berdomisili di Pondok Pesantren minimal satu bulan. kalau belum ada satu bulan santri pulang maka akan dikenaka ta'ziran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar