Senin, 28 November 2011

pesona jilbab putih

Udara pagi ditanah pedesaan membawa ragam warna dalam hidupku. Suasana yang selalu membuat aku bergairah suasana pemacu cita-citaku ntuk terus melaju kencang. Rasa kekeluargaan sangat
terasa. Hal yang tidak selalu aku jumpai ketika aku berada dipesantren .

Acara dalam mengisi liburan panjang telah aku agaendakan jauh-jau hari sebeum aku dirumah. Waktu liburan seperti ini semua saudaraku pulang sehngga kami dapat berkumpul melepas rindu , kakak dan adik-adikku yang sedang menuntut ilmu diberbagai kota yang berbeda menghabisakn waktu liburan semester. Momoent moment seperti ini biasanya kami perguanakan untuk sekedar bertukar ilmu atau pengalaman-pengalaman unik yang kami jalani dipesantren masing-masing , kadang juga untuk memperkenalkan teman dari adik atau kakak kepada keluarga kami biasanya yang di cari yang seumuran.

Adik perempuanku yang tiba-tiba mempunyai ide iseng untuk mengerjain salah satu dari seniornya diutarakan padaku , aku disuruh untuk mengerjain seniornya habis-habisan. Adikku tahu bahwa aku isa menjadi orang laen atau mengaku orang lain dengan menggunakan no hp yang berbeda, dan tak jarang pula sasaran yang aku kerjan sampai marah-marah atau aku bikin penasaran setngah mati dengan lagakku, tapi hal itu biasanay aku lakukan jikalau aku sudah mempunyai sedikit informasi tentang sesorang yang akan menjadi targertku

Baru kali ini aku merasa jenuh ketika baru satu minggu aku mengerjain senior adikku, biyasanya aku membuat orang penasaran sampai satu bulan tapi ini baru satu minggu. Akhirnya aku mengaku kepda icha kakak kelas adikku itu dengan memberi tahukan siapa aku sebenarnya dan dimana tepat tinggalku.

“maaf, selama ini aku berbohong kepada dirimu, namaku Rafi akau Kakaknya Khilma, aku selama ini jahilin kamu, sudah bikin kamu marah, tapi aku janji aku bakalan pergi jauh dari hidupmu tidak akan mengganggumu lagi” setelah perkataanku terakahir itu aku terkejut dengan tanggapan icha yang ingin tettap melanjutkan hubunganku dengan dirnya sebgai teman atau sahabat,

Awal pengakuan tentang diriku yang sebenarnya meruapakan awal ku dalam mengenal rasa cinta dalam remaja masa puberitas pertama yang belum ernah aku jalani sebelumnya, rasa rindu diantara kami berdua tumbuh begtu saja. Rasa itu semakinkuat karena kami jarang bertemu dengan perbedaan jarak yang memisahkan ku dengan icha.

Karena semakin kuat rasa rind ngin bertemu tetapi tidak bisa kesampaian hubungan aku dengan icha semakin renggang, hal terburuk pertama dalam hidupku terjadi perasaan tersakiti untuk pertama kali sangat perih dan sakit yang terasakan. Efeknya sangat terasa terhadapa kehidupanku prestasi semester pertamaku di kelasXI langsung jeblok, sperti orang depresi, tapi mengapa aku tida bisa bangkit begitu cepat.

Pertemuanku dengan seorang sahabat bau dipondok pesantren memberikan suasana srta menyuntikan DNA remaja sejati yang penuh akan semangat, motivasi serta cita-cita, telah membuka mataku bukan hanya karena cinta langkahku terhenti ampai disini. Masa depan cerah yang akan menantimu masih panjang sobat, itulah kata-kata yang selalu menjadai pematik semangat ketika aku datang rasa droup.

Kini aku berubah menjadi sosok remaja yang bisa memoivasi diri sendiri dan orang lain, masalaah-masalah komplek remaja mulai kumengerti hal0hal yang berau dengan cinta, semangat, perahabtana serta pengoranan untuk menggapai sesuatu teruama cinta.

Orang yang pertama u motivasi seorang temen cewek temenku yang sdang mengalaiam patah hatis sepertiku beberapa bulan lalu, seringkali aku menar perhatian kepada cewek tersebut , karena aku sendiri tahu dia memerlukan seoang teman dan sahabat perhaianku tersebut di salah artikan kepada nya, diam diam dia menaruh rasa terhadapku, tapi au anggap hanay anin lewat. Mengapa rasa dia kepadaku tidak dihlangkan saja, karena merasa iba kepdanya aku mencoba menerimanya menjadi kekasaih hatiku, mungkin saja dapat etahan lama menemani perjalanan remajaku.



Karena cinta yang tidak tulus hubunganku dengannya tidak bertahan lama. Anya kira-kira 3 minggu kami menjalin hubungan sebagai seorang kekasih, hbungan kita kandas, aku menjadi seorang yang sangat merasa bersalah karena aku adalah yang membuat diya bangkit tapi aku juga yang membuat diya terpuruk dalam waktu dekat pula, perasaan bersalah itu aku jadikan pelajaran bagi diriku aku pernah janji pada driku sendri untuk tidak menyakiti hati seorang perempuan, meski aku telah disakiti, betpa menyakitkannya hati yang disakiti teah kurasakan.

Hari-hari berlalu sakan dalam mimpi yang hilang kala aku terbangun dalam mimpiku. Kini aku mencoba menikmati hidupku melakoni eran putih abu-abu dengan lingkungan pesantren dan tidak lagi mudah tenggelam dalam pesona jibab-jilbab putih yang senantiasa berkibar dihadapanku dan juga remaja lain.

Kesedihan kesdihanu kini ku ekspresika dengan ilmu sastra yang ku tuangkan dalam puisi-usiku menikmati diriku sendiri manjadai seorang Rafi. Ya Rafi yang telah berubah semenjak pertama kali merasakan sakit hati melupakan kenangan pada sosok jilbab putih.



Keegiatan baru yang kujalani kuharapkan dapat mengisi kekosongan hari-hari dan membantu melupakan sosok jilbab putih. Sekeras apapun dan sesibuk apapun dalam organisasi skolah masih tida mapu melupakan gejolak cinta ynag semakin lama semakin bertambah tidak berkurang secuil pun, keinginan kuat untuk memiliki sosok yang dapat kusayangi dan menyayangiku karena melihat teman teman osis yang lain mempunyai sosok perempuan yang selalu ada disamping mereka dikala jatuh terpruk atau dikala mereka jaya. Anggapan sepertiitu selalu muncul tapi buru-buru ku tepis dengan fikiran biarlah cinta yang mencariku kutangin salah mencari cinta lagi.

Melali perkenalan yang idakdisengaja aku mulai menemukan sosok itu, akan tetapi aku masih teguh untuk ememakai ata-kata tadi meski keinginan memilikiperempuan itusangatlah kuat. Biarlahkutunggu dia untik mengungkpakan terlebih dahulu peasannya kepada diriku.

Ternyata rasa yang kumiliki terbalas dengan asa yang dia utarakan padaku temp hariyang intnya dia juga sangat ingin mengisi separuh tempat yang kosong dlam hatiku.

Karena kami sama-saa aktif dalam organisasi sekolah masing-masing aku dan dirinya memiliki rasa saling mengerti yang tinggi serta, dan tnaa da rasa curiga sedikitpun diantara kami berdua, ketika da salh satu yang miss comunication dai kami tidak langsung menyalahkan aatau saling menudh karena rasa saling percaya diantara pondasi hubungan kami berdua.

Dari semua cewek yang pernah mengisi hariku perempuan yang bernama ana inilah yang sangat bisa membuat diriku bahagia ketika berada didekatya, serta merasakan rindu ketika jauh darinya, dan paling lama bersama diriku mengisi waktuwaktu yang harus erbgai juga dengan oraganisasi.

Masa indah telah berlalau kini datang uga masa yang kelam masa ketika salah pengertian lagi tidak dapat dijelaskan dengan benar tidak dapat diperbaiki lagi. Hanya tiga huruf dalam inbox ana yang membuat masaindah ini berkhir dengan sekejap . “PTZ” tulisan itulah yang mengakhiri jalan cerita indah kami yang sangat panjanag hanya berkiharan tiga hrf tadi.

“oh boodhnya diriku, kenpa aku sendiri tidak bisa mengontrol jari jemarku untuk tidak memencet tombo itu.” Seberpa kuat aku memotivasi diriku sendiri semakin kuat juga rasa yag menyiksa diriku,meski ini bukan pertama kali yang mewarnai cerita remajaku.

Seiring berjalannya waktu aku mendapatkan suasasana baru yang dan kesibukan baru, aku ingin menikmati hidupku di kelas XII dengan tidak membawa jibab outihdlaam kisahkumenuju perjuangan menggapa prestasiku , berperang Ujian Nasiaonal sedang mennti. Memang aku akui organisasi dan cintku ini sangatlah berkesan dalm hidupku dan tak terlupakan. Aku mencoba fokus menghadapi uian nasional tanpa harus berpaling melambaikan tangan kerah jilbab pu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar